Pages

Kamis, 25 Juli 2013

Fujitsu Tantang Mahasiswa TI Indonesia

3
Jakarta - Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Red Arrow, Fujitsu ingin menantang para mahasiswa Indonesia. Mereka diminta untuk bisa memberikan terobosan di industri TI.

Red Arrow, seperti halnya program CSR Fujitsu lainnya, diselenggarakan guna merealisasikan visi global Fujitsu dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik dengan memanfaatkan teknologi.

Tahun ini, Fujitsu bekerja sama dengan Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Bina Nusantara, Institut Teknologi Telkom dan Politeknik Negeri Bandung untuk menyeleksi serta merekrut sekitar 20 mahasiswa untuk mengikuti program Red Arrow ini.

Semua mahasiswa yang berminat mengikuti program tersebut akan melewati proses seleksi dengan faktor-faktor pertimbangan antara lain adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), resume dan pengalaman, serta esai yang ditulis oleh masing-masing kandidat.

"Di Fujitsu kami memiliki visi Human Centric Intelligent Society dengan memanfaatkan teknologi. Oleh sebab itu kami berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam peningkatan kualitas sumber daya melalui program CSR pada sektor pendidikan," kata Achmad S. Sofwan, Presiden Direktur Fujitsu Indonesia.

Para mahasiswa yang terpilih mengikuti program Red Arrow 2013 berhak mengikuti sesi pengenalan tentang Fujitsu secara lengkap, mulai dari sejarah, budaya korporasi dan nilai-nilai inti perusahaan, serta teknologi dan inovasi yang dihadirkan Fujitsu.

Para mahasiswa juga akan dikenalkan dengan 4 unit bisnis Fujitsu, yaitu Application Services, Managed Services, Infrastructure Solutions & Services dan Enterprise Solutions.

Selanjutnya, para peserta program akan diikutsertakan dalam proyek-proyek dan implementasi solusi TIK Fujitsu secara langsung guna memberikan wawasan dan pengalaman nyata. Tim manajemen dan staf Fujitsu Indonesia telah berkomitmen menjadi pembimbing para mahasiswa tersebut.

"Mereka (mahasiswa-red) akan mendapatkan program intensif selama 2 bulan," lanjut Achmad," usai berbuka puasa bersama di Hotel Le Meridien, Kamis (25/7/2013).

Program Red Arrow yang digagas Fujitsu ternyata mendapat dukungan positif dari Budi Rahardjo, pakar TI dan telekomunikasi Indonesia yang juga merupakan dosen pengajar di Institut Teknologi Bandung.

"Program tersebut penting. Karena mahasiswa bisa mendapatkan pelajaran yang tidak akan mereka dapat di universitas. Kalau perlu programnya diperpanjang dan jumlah mahasiswanya diperbanyak," kata Budi, di kesempatan yang sama.

(eno/ash)

26 Jul, 2013


-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656095/s/2f2cc3a0/sc/28/l/0Linet0Bdetik0N0Cread0C20A130C0A70C260C1125390C23152540C3190Cfujitsu0Etantang0Emahasiswa0Eti0Eindonesia/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

0 komentar:

Posting Komentar